1.Kesemek (tledung) adalah nama sejenis buah-buahan dari marga Diospyros buah ini banyak tumbuh di daerah Selo. Banyak manfaat dari buah kesemek, yang matang berwarna antara jingga kekuningan sampai kemerahan dan berdiameter antara 2-8 cm. Buah ini dapat dimakan langsung dalam keadaan segar setelah diolesi dengan air kapur dan diperam, agar rasa sepatnya hilang. Buah juga dapat dikeringkan atau diolah menjadi selai, agar-agar, es krim dan lain-lain. Buah kesemek segar mengandung 19,6% karbohidrat, terutama fruktosa dan glukosa, 0,7% protein, vitamin A dan kalium. Kesemek juga kaya akan likopen yang berfungsi sebagai antioksidan pencegah kanker, phytochemical lutein, betakaroten dan serat. Kandungan polifenol di dalam kesemek dapat menurunkan kolesterol jahat dan mencegah penyakit jantung. Sedangkan serat kesemek dapat mengikat zat karsinogen dan mengelurakannya dari saluran cerna, manfaatnya kanker saluran pencernaan bisa dicegah. Serat juga menjegah sembelit dan menjaga kesehatan sistem pencernaan
2.Sapi
Winong adalah desa di kecamatan Boyolali, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Di desa ini berdiri pabrik pengolahan susu yang dikelola oleh Indomilk dan GKSI, digunakan untuk menampung dan memproses susu yang dihasilkan oleh peternakan sapi perah yang banyak terdapat di wilayah Boyolali sebagai salah satu sentra sapi perah di Jawa Tengah. Usaha peternakan sapi perah diusahakan oleh petani dengan rata populasi 2-5 ekor per keluarga, memang idealnya dengan kepemilikan 10 ekor sapi produksi itu baru bisa efisien. Di sini diharapkan peranserta pemerintah dalam penyediaan dana pinjaman lunak untuk petani dalam menambah populasi sapi produksi.
Di samping peternakan sapi juga terdapat peternakan ayam ras baik petelur maupun pedaging, yang tidak hanya menghasilkan telur dan daging untuk konsumsi sebagai sumber protein hewani yang murah, juga menghasilkan kotoran ayam yang dimanfaatkan untuk pupuk organik bagi usaha pertanian di daerah sekitarnya. Dengan keberadaan peternakan ayam ini juga bisa mengurangi angka pengangguran karena banyak yang dilibatkan sebagai tenaga kerja.
3.(5 Makanan Khas Boyolali
1. Dendeng
BUKAN marning
sembarang marning. Sebab, marning yang satu ini mempunyai beberapa macam
rasa, yakni manis, pedas, presto, gepuk, dan lain-lain. Itulah marning
produksi Kabupaten Boyolali, yang tidak hanya disukai masyarakat, tapi
juga telah menembus pasaran dunia.
Walaupun hanya
sebagai makanan kecil (snack), ternyata marning produksi Kabupaten
Boyolali itu cukup digemari di luar negeri. Bahkan, makanan kecil
berbahan baku jagung dengan aneka rasa itu banyak disukai oleh calon
haji. Tidak sedikit calon haji yang akan berangkat melalui Bandara
Adisumarmo Solo yang menyempatkan diri mampir ke Boyolali untuk membeli
camilan atau makanan kecil tersebut untuk dibawa ke Tanah Suci.
Tidak hanya itu.
Biasanya, menjelang Lebaran seperti sekarang marning boyolali banyak
dicari, baik untuk suguhan di rumah maupun “teman” bagi mereka yang
melakukan perjalanan mudik atau balik.
2. Nasi Jagung
Boyolali Sebuah tradisi turun
temurun di lereng Gunung Merapi selama bulan Rajab berupa ritual
tradisi selamatan nasi gunung hingga saat ini masih dilakukan
masyarakat. Mereka percaya dengan selamatan nasi gunung, warga akan
terlepas dari bahaya Gunung Merapi.Beberapa
jenis makanan yang wajib dihidangkan dalam ritual tradisi nasi gunung,
adalah nasi jagung, sayur bonggol pisang, sayur daun lumbu talas dan
tempe gembus. Bahan makanan tersebut harus ada dan tidak boleh diganti
dengan makanan lain. Pasalnya, warga mempercayai jenis makanan tersebut
merupakan kesukaan dari penguasa Gunung Merapi.Penggunaan
bahan makanan itu sendiri, seperti nasi jagung, dikarenakan jaman
dahulu diwilayah Lereng Merapi masih langka beras yang ada nasi jagung.
Untuk sayur bonggol pisang, tanaman ini banyak tumbuh di Merapi begitu
juga dengan daun lumbu.Uniknya
lagi, tradisi ini dilakukan disetiap rumah warga secara bergiliran.
Ritual ini dilakukan adalah cukup sederhana. Yaitu, setelah seluruh
hidangan tersedia, lantas seluruh anggota keluarga dan tetangga dekat
dikumpulkan. Selepas Isya, Digelar doa bersama yang dipimpin tetua
setempat. Setelah doa selesai, seluruh hidangan disantap bersama hingga
habis.Doa kita supaya terhindar
dari marabahaya Merapi, sekaligus nguri-nguri budaya leluhur dan biar
guyub dengan masyarakat sekitar, ungkap Sarso (90), sesepuh Dusun
Pentongan, Desa Samiran, Selo, Boyolali, kemarin.Sesepuh warga Lereng Merapi sendiri berharap tradisi ritual selamatan nasi gunung bisa terus dilakukan hingga anak cucu.
3. Dodol Susu
Pernah merasakan
Dodol Susu Sapi Segar? Nah, bila Anda penasaran, datang saja ke Wisata
Alam Selo! Tidaklah sulit mencari dodol susu di sana. Harganya juga
murah meriah, satu kotak berisi 8 biji hanya Rp 7 ribu. Anda bisa
menikmatinya sambil melihat kemegahan Gunung Merapi. Dodol Susu, dari
namanya saja sudah bisa ditebak, dodol ini terbuat dari susu sapi.Yapp. Dodol
Susu saat ini sedang dikembangkan ibu-ibu di Dusun Petongan, Desa
Samiran, Selo, Boyolali. Melimpahnya produksi susu sapi diwilayah ini
tidaklah menyulitkan untuk bahan baku dodol, yaitu susu sapi segar.
Salah satu pengerak pembuatan dodol susu, Murtiyah menceritakan, awal
pembuatan Dodol Susu dimulai setahun lalu. Dimana saat itu, warga Dusun
Petongan kesulitan memanfaatkan susu sapi yang melimpah. “Waktu itu kan
harga susu anjlok, KUD bangkrut, bingung susunya maudiapain,
akhirnya saya coba bikin dodol. Tidak begitu saja langsung berhasil,
berulang kali saya eksperimen agar mendapatkan rasa yang pas,” ungkap
Murtiyah saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/1). Cara pembuatan Dodol
Susu sendiri diakui Murtiyah tidaklah begitu sulit. Hanya untuk
menciptakan cita rasa yang khas, membutuhkan waktu. Dodol Susu dengan
bahan dasar susu segar, gula dan tepung. Susu segar direbus dahulu
hingga mengental, setelah itu gula dimasukkan, dimasak hingga seperti
karamel, kemudian tepung dicampur.Nah.. jadi sudah Dodol Susunya. Dari 3
liter susu segar menghasilkan 180 kotak kecil yang berisi 8 biji
perkotaknya. Sementara untuk penjualan masih dilingkup lokal Selo.
4. Jenang Pecel
Jenang pecel adalah
semacam modifikasi dari pecel sayuran pada umumnya. Pecel tidak lagi
disajikan dengan nasi, melainkan dengan jenang. Jenang yang dimaksud
disini sebenarnya adalah bubur sumsum (yang terbuat dari tepung beras).
Untuk komponen pecelnya sama saja, terdiri dari aneka macam sayuran
rebus yang kemudian diguyur dengan sambal kacang. Anda akan menemukan
sensasi rasa yang unik ketika pecel yang teksturnya kaya berpadu dengan
bubur sumsum yang lembut dan lumer di mulut. Jenang pecel ini adalah
makanan tradisional khas dari Boyolali, tapi sayangnya sekarang sudah
makin susah ditemukan. Jenang pecel biasanya dijajakan di warung-warung
kecil yang ada di perkampungan penduduk, namun ada juga penjual keliling
yang pakai gendongan. Terasa makin sedap ketika disajikan di atas
pincuk, alas makan dari daun pisang. Makanan yang merakyat, enak dan
murah meriah.
5. Kerupuk Rambak
Kerupuk rambak merupakan salah satu makanan khaskota Boyolali.
Kerupuk rambak merupakan makanan ringan yang juga sebagai makanan
pelengkap untuk nasi dan sejenisnya. Kerupuk yang satu ini tak kalah
dengan kerupuk - kerupuk yang lain. Pemasarannya pun cukup mudah, karena
banyak yang mengkonsumsinya. Untuk soal bahan berbahaya, kerupuk kami
dijamin BEBAS dari bahan berbahaya seperti BORAK dan FORMALIN. Untuk
soal rasa, kerupuk rambak kamilah nomor satu. Dijamin tak kalah bersaing
dengan kerupuk rambak yang lain. Dalam proses pembuatannya, kami tidak
menggunakan mesin canggih seperti Mixer atau Blender yang akan mengubah cita rasa kerupuk rambak.